Senin, 10 Desember 2007

Palestina, Dukamu.. Duka Kami Semua..





.


Palestina, Dukamu
Duka Kami Semua

Anneke Putri


1. Namaku: Zionist
Kuinjak Palestina dengan mabuk dan dansa
Sebab aku tak punya negeri
Orang bilang aku keturunan kera
Kamu bilang aku laknatullah
Biarkan saja!

Kalau kamu menangis, menangislah
Muslim dunia, anak-anak Palestina
Biarkan saja!

Namaku memang zionist
Jelas, aku berdarah yahudi
Kuratakan tanah rumahmu menjadi rumahku
Tanganku bengis, kakiku kejam, mataku penuh darah
Sebab aku tak punya negeri
Maka kuambil Palestina jadi negeriku
Siapa peduli?

2. Namaku: Mujahid
Pemilik sah tanah Palestina
Kau lecehkan Al Qur`an dan kiblatku dengan kekejian
Kau hinakan hak-hak milikku atas tanah moyangku
Tanah air yang akan ku bela hingga ribuan generasi lahir
Maka kukirim kembali petaka yang kau kirim
Gelombang Mujahid yang tak bakal surut
Meski hanya dengan batu dan panah
Meski hanya dengan lemparan api dan bom syahid
Biar generasiku syahid
Tetapi generasi setelahku akan bangkit
Tak akan padam gelombang api yang kau sulut
Tak akan redam genderang perang yang kau tabur

Meski kesuburan perempuanku sengaja kau libas
Lelaki dan pemuda negeriku kau tumpas
Tapi sumpahku tak akan tuntas
Ku kirim anak-anak lelakiku, dan bayi-bayi perempuanku
Ke medan perang kelak
Yang akan menuntut hak yang sama atas tanah kelahiranku
Tanah Palestina...
Tanah para syuhada...
Tanah tempat wangi penghuni surga...

3. Namaku bukan siapa-siapa
Aku bicara HAM, demokrasi, hukum, dan keadilan
Ketika seorang ibu anaknya tewas tertembak aparat
Maka saat itu kubilang: itu melanggar HAM
Aparat pelanggar HAM harus dihukum berat
Bagi sang ibu: Anugerahilah penghargaan
Atas penderitaannya yang berat,
dari akibat pelanggaran berat
yang dilakukan aparat
"Yap Thiem Hien! Itulah penghargaan tertinggi HAM
yang akan ibu dapat"

Tapi bagaimana penghargaan paling pantas
Buat jutaan ibu Palestina
Yang melepaskan semua anaknya untuk menjadi syuhada?
Ahh.. namaku toh bukan siapa-siapa
Aku hanya bicara HAM, bukan bicara Palestina
Soal Palestina, bukankah itu terserah Anda?

Tentang nasib istri-istri pejuang Palestina
Yang menyaksikan suaminya tewas dibunuh senjata
Bukankah itu sepenuhnya salah mereka?

4. Kami, ummat Islam disini, seharusnya tidak buta
dan tuli
Kami, ummat Islam disini, seharusnya peduli padamu
Disini, kami wajib menangis
Ibadah kami
Shalat kami
Puasa kami
Lalu sepenuhnya untuk siapa?
Bukankah ummat ini bagai satu tubuh?
Tidak akan rela bagian tubuh lain
walau kelingking kaki terdzalimi...!
Jika tak peduli pada sesama saudara seiman
Maka untuk apa shalat kami?


Yaa ALLAH...
Ampuni kami...




JANGAN lupakan saudara kita di Palestina dalam setiap doa kita...!




.
image: "Preemptive_Strike" by: Lahandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar