Selasa, 07 April 2009
Menjaga Lisan
Dengan begitu, lisan menjadi selalu digunakan untuk sesuatu yang baik, tidak bertentangan dengan kehendak Allah ~Subhanallahu wa Ta'aala~.
Rasulullah ~Shalallahu 'alaihi wa Sallam~ bersabda:
"Lisan orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara, terlebih dahulu ia kembali pada nuraninya. Apabila ada manfaat baginya, ia berbicara dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai apa saja yang ia maui."
(HR.Bukhari-Muslim).
Sepenggal Doa Untukmu
Yaa Rabbi,...
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat
Yaa Rabbi,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...
Allaah yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku
Yaa Allaah,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...
Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia
Tapi, yaa Allaah,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu...
Smoga Kau ridhai kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...
Tolong beri kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...
Amien...
Doa ini untuk seseorang yang telah mengingatkan tentang kekuasaan-Nya, menjadikan aku kembali merindukan cinta-Nya. Terimakasih atas semua yang pernah kita lalui...
Smoga Allaah slalu membimbing & membahagiakan mu...
Amien ...
[dudungdotnet]
Minggu, 05 April 2009
Pelaminnya Syurga, Maharnya Nyawa
Seandainya engkau tahu
Wahai kekasihku
aku bukanlah Sumayyah yang tangguh
merelakan anak, dan suami
mengejar kematian demi menghirup wewangian Firdausi
Kerana,
aku hanyalah seorang isteri
yang butuhkan cinta dan kasih sayang
yang memerlukan didikan dan tarbiyah
darimu yang bergelar suami
Tetapi,
ketika wanginya darah para syuhada dan
senandung cinta
membuatmu mabuk kepayang akan syurga
aku tidak lagi mampu menahan
keingananmu untuk meraih CintaNya
aku relakan cintaku tinggal disini
bersama permata-permata yang telah kau amanahkan
yang kelak akan kudidik
menjadi singa-singa yang gagah berani sepertimu
mengikuti jejak abinya yang tercinta
Engkau pergi dalam bentuk jasadi
Tetapi kau hidup dalam Ruh-ruh kami
"Syukran ya Rabb kerana kau memilihnya sebagai syuhada.."
Besarnya cintamu padaNya
Pada DeenNya
Mengalahkan secuil kasih dan cintaku ini
Kau pergi mencari mahar
Buat meraih pelaminan syurga nan indah
Nantikan aku wahai mujahidku
Nantikan aku sebagai bidadarimu
Kerana
Wanginya kasturi Firdausi
Mula merasuki jiwaku
Based on the true story of Ummu bakr, as Syahid (Insya Allah) Jamal Manshur wife. One of the Mujaheed Palestine.
by: mujaheedahwannabe
Sabtu, 04 April 2009
Menjingga menguasai abu - abu lalu menghapus semua ketidakjelasan pada bab hitam dan putih
Sungguh energi itu membuncah tak tertahankan. Pagi itu sayap revolusioner merangkak menaklukkan trotoar - trotoar yang membisu menyaksikan perjalanan ketidakadilan dari negeri berhala ini. Diskusi Ahad itu begitu menyentuh, pertanyaan ustad muda itu begitu menyentuh alam sadarku, pertanyaan yang pernah di ajukan Panglima Mujahidin Muhammad Al Fatih sebelum menyerang konstantinopel.
Siapa dari kalian yang sejak Aqil Baligh pernah meninggalkan sholat wajib walau hanya sekali silahkan duduk?
Tak ada satupun mujahidin yang duduk.
Siapa dari kalian yang sejak Aqil Baligh pernah meninggalkan sholat rawatib walau hanya sekali silahkan duduk?
Setengah dari pasukan Muhammad Al Fatih duduk.
Siapa dari kalian yang sejak Aqil Baligh pernah meninggalkan sholat qiyamulail walau hanya sekali silahkan duduk?
Semua pasukan Muhammad Al Fatihpun duduk.
Namun dalam diskusi kecil itu, saya duduk dipertanyaan pertama ketika ustadz muda itu menyampaikan pertanyaan kepada ke seluruh peserta, bahkan semua peserta diskusipun ikut terduduk. Saya teringat suatu ketika lelah saya pernah membuat saya tertidur menembus Dzuhur dan terbangun di Azhar. Dan saya tetap lalai dalam sholat wajib saya..
Sungguh hati ini begitu malu, dan sejak itu saya berazzam untuk menjaga habis habisan sholat ini, menhidupkan habis - habisan sholat sunnah dan malam malam yang penuh keheningan. karena itulah alasan mendasar Islam tak kunjung bangkit hingga hari ini. Kita adalah umat terbaik yang menjauh dari kitab suci kita ketika para Yahudi berjuang dengan memegang teguh kitab Talmud mereka. Kita yang selalu beramai - ramai berteriak kebangkitan Islam tapi tak pernah bersatu dalam melawan kaum kafir. Kitalah lapisan juang yang bergerak tidak hanya sendiri, berjamaah dalam konteks jamak namun tak pernah satu dalam hati kita.
Kita lebih lapang dengan ketakaklitan dan jumudnya doktrin abu abu antara rasional dan wahyu. kita yang menggugah klaim menjadi goresan kepastian. kita yang menyakini ketidakpastian menjadi hasrat menembus ketidakmungkinan yang pada hukum kepastian kitanya kita lebih yakin pada kompromi maslahat mayoritas daripada menahan gempa marjinal dari tekanan hipokritas yang terlalu munafik untuk mendengar bahasa nurani yang meledak.
Inilah jamaah yang menghamburkan uang ketika para Yahudi menghabiskan waktu mengelolanya. ini Umat 'terbaik' yang membuang buang uang ketika berlimpah ketika para Yahudi justru mengembangkan potensi modal dan pasar lalu kita hanya menjadi pecandu tembakau konsumerisme dari sayap kapitalis dan jenaka komoditas sosialis dari arsitektur bursa efek hingga konser amal.
Inilah jamaah yang mendefinisikan humanisme dan kemanusiaan dengan kesangaran wajah, bahkan terhadap saudara sendiri. Menari dalam retorika rekonsiliasi hingga racun solusi khilafah yang dirakit dalam lapisan peradaban yang tak kunjung bisa jujur pada kepalsuan. Suatu ketika Yahudi justru begitu apik mengemas teror dan kedzaliman dengan wajah kemanusiaan dan hak asasi manusia.
Dan hari itu, aku pulang membawa semangat dan potensi baru. sekuat tenagaku aku akan menolak untuk patuh pada robot ijtihad kualitas pempers dari energi alkaline dan pembenaran skeptis dan keputusasaan.
Membangun hari yang lebih baik, menatap masa depan bersama Allah dan RasulNya. Dengan atau tanpa label Harokah.. Revolusi sudah dimulai sejak Rasulullah -Shalallahu 'alahi wa Salam- mengumumkan Eksistensinya di Depan kabah dan mendapatkan anugerah marjinal selama 10 tahun berturut turut.
Maka ini adalah jiwa yang menolak menjadi pragmatis, seperti jati diri yang menolak eksis disetiap harokah yang merubah prinsip menjadi pragmatisme dari fakta pemutusan ukhuwah berlabel hukum asasi.
Insya Allah... tak ada alasan untukku duduk minimal dipertanyaan pertama, Insya Allah yang kedua dan ketiga dari Muhammad Al Fatih itu kelak. aku bersumpah demi Allah untuk menebarkan pesona Revolusi melalui ide spektakuler Lelaki anak Abdullah itu. Tak perlu lagi gelisah yang menjingga, tak perlu lagi nurani yang abu - abu..kini hanya tinggal hitam dan putih. kini hanya tinggal benar dan salah..ya pilihannya hanya dua Hidup Mulia atau Mati Syahid..menjadi berserah pada Tauhid atau munafik dalam pemurtadan Thaghut!
Ya Allah lihatlah kami telah memilih! dan kami akan terus menyampaikan..maka saksikanlah! harus ada perbaikan, harus lebih baik! Insya Allah!
-Thufail Al Ghifari-